Huzrin mengatakan, para keturunan kesatria dan Raja Bintan marah terhadap permasalahan itu.

Ia mengingatkan, kemarahan itu potensial menimbulkan konflik yang membesar jika para pengambil kebijakan tidak segera menghentikan aktivitas pertambangan bauksit.

Mereka pun telah melaporkan permasalahan itu kepada pihak yang berwenang. “Hentikan tambang bauksit di lokasi bersejarah,” katanya pula.

Huzrin segera membentuk tim bernama Hulubalang Pencari Fakta. Permasalahan itu, menurutnya, juga akan dilaporkan kepada pihak yang berwenang.

“Pasti kita laporkan kepada pihak yang berwajib,” katanya lagi.

Pertambangan bauksit hingga sekarang masih berjalan di lokasi tersebut. Selasa (12/2) pagi hingga malam masih tampak aktivitas pengangkutan bauksit dari lokasi itu ke pelabuhan yang dibangun perusahaan bauksit.

“Apakah pelabuhan itu ada izinnya. Kalau ada, secepat itu kah diberi izin oleh pihak yang berwenang. Kami menduga ada praktik KKN dalam kegiatan tersebut yang disebut para pelaku dengan nama dana koordinasi,” kata Ketua Kelompok Diskusi Anti 86 Ta’in Komari.

Artikel ini ditulis oleh: