Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak melemah sebesar 26 poin menjadi Rp15.197 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.171 per dolar AS, akibat sentimen eksternal .

“Dolar AS menguat terhadap hampir semua mata uang kuat dunia didorong kembalinya ketidakpastian di pasar keuangan Eropa,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, Selasa (23/10).

Ia mengemukakan ketidakpastian di Eropa itu didorong oleh isu kenaikan defisit anggaran negara Italia serta kembali buntunya proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Selain itu, lanjut dia, apresiasi dolar AS juga dipicu oleh prospek kenaikan tingkat suku bunga di Amerika Serikat (Fed Fund Rate/FFR).

“Sentimen eksternal itu menekan rupiah terhadap dolar AS,” katanya.

Ia menambahkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia hari ini (23/10) diperkirakan tingkat suku bunga BI 7-Day Repo Rate di 5,75 persen dipertahankan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid