Ia menambahkan sentimen mengenai fluktuasi rupiah yang cenderung terapresiasi terhadap dolar AS turut mempengaruhi psikologis investor pasar modal dalam mengambil posisi beli.

“Rupiah yang menguat karena didorong sentimen makroekonomi Indonesia yang diprediksi naik oleh Bank Dunia,” katanya.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (21/9) sebanyak 381.612 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,04 miliar lembar saham senilai Rp10,91 triliun. Sebanyak 197 saham naik, 187 saham menurun, dan 116 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei menguat 195,00 poin (0,82 persen) ke 23.869,93, indeks Hang Seng menguat 475,91 poin (1,73 persen) ke 27.953,58, dan indeks Strait Times menguat 37,25 poin (1,17 persen) ke posisi 3.217,68.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid