Jakarta, Aktual.com – Penarikan uang tunai yang dilakukan masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meningkat hingga pada kisaran Rp400 hingga Rp500 miliar per hari karena adanya panen raya lada putih dan naiknya harga bijih timah.
“Kami cukup kaget karena penarikan uang tunai yang dilakukan masyarakat sangat tinggi, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha yang mencapai Rp500 miliar lebih,” kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Bayu Martanto di Pangkalpinang, Kamis (22/9).
Ia menjelaskan, panen lada putih dan produksi bijih timah yang membaik sehingga penarikan uang tunai mengalami peningkatan signifikan.
“Dengan jumlah penarikan uang yang tinggi ini otomatis masyarakat di daerah ini memegang uang semua, sehingga berdampak terhadap daya beli yang juga tinggi terhadap berbagai kebutuhan di pasaran,” ujarnya.
Ia mengatakan pola hidup atau kebiasaan masyarakat memegang uang tunai yang banyak dapat memicu inflasi yang tinggi.
“Ini tentu mempengaruhi pola konsumsi. Siapa yang memegang uang tunai tentu mendorong orang untuk berbelanja,” ujarnya.
Ia berharap masyarakat mengatur keuangan dengan baik, termasuk pola belanja, lebih bijak berkonsumsi dan menabung di bank.
“Kami berharap masyarakat untuk memanfaatkan bank untuk menabung. Simpanan ini untuk berjaga-jaga saat kondisi jelek, bisa untuk investasi, mengembangkan usaha dari pada uang itu disimpan di rumah atau dibelanjakan,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka