Ratusan ribu umat Islam dari berbagai elemen yang tergabung dalam Gerakan Bela Islam melakukan aksi unjuk rasa ke Bareskrim Polri,Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2016). Dalam aksinya Gerakan Bela Islam mendesak Bareskrim Polri segera menetapkan tersangka kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dalam kasus penistaan Agama.

Kupang, Aktual.com – Ketua panitia Tour De Timor Welly Rihimone mengatakan, rencana aksi bela Islam pada 2 Desember sangat mengganggu pelaksanaan Tour de Timor 2016, yang dilaksanakan mulai 29 November hingga 3 Desember 2016.

“Rencana demo 212 itu, ternyata berdampak pada pelaksanaan Tour de Timor 2016. Semua peserta dari luar negeri membatalkan keinginan untuk ikut serta dalam ‘Tour de Timor’,” kata Welly Rihimone ketika ditanya seputar rencana demo 2 Desember di Jakarta dan dampaknya terhadap pelaksanaan Tour de Timor 2016, Senin (28/11).

Menurut dia, sebanyak 50 peserta dari luar negeri yang sudah mendaftarkan diri untuk menjadi peserta, mendadak membatalkan keikutsertaan mereka dalam ajang Tour de Timor. Padahal, semua peserta sudah berada di Negara Timor Leste dan dijadwalkan pada Selasa (29/11) sudah tiba di Kabupaten Belu, wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste untuk bergabung dengan peserta dari dalam negeri.

Bahkan para dokter spesialis jantung dari Malaysia, yang sudah memastikan diri ikut dalam kegiatan itu juga membatalkan kedatangan mereka. “Kita rugi, padahal, setiap peserta sudah siap untuk membayar Rp5 juta untuk ikut dalam kegiatan ini.”

Dia mengatakan, saat ini hanya tercatat 50 peserta dari luar NTT sudah memastikan diri untuk mengikuti kegiatan ini. Para peserta dari luar NTT, kata dia, sudah dalam perjalanan menuju Atambua, Ibu Kota Kabupaten Belu untuk mengikuti kegiatan dengan titik star di pintu perbatasan Motaian, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.

Dia menambahkan, Tour de Timor ini merupakan kesempatan untuk mempromosikan NTT khususnya Pulau Timor ke luar daerah, tidak hanya pariwisatanya, tetapi ada budayanya, potensi investasi, potensi sosial yang akan dipromosikan melalui kehadiran para peserta.

Tour de Timor ini akan dimulai dari Mota’Ain, Kabupaten Belu, wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste pada 29 November. Dari Mota’Ain, para peserta akan menuju ke Kabupaten baru Malaka pada 30 November, selanjutnya ke Kabupaten Timor Tengah Utara pada 1 Desember dan di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada 2 Desember.

“Para peserta akan menuju Kupang, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, sebagai etape terakhir pada 3 Desember.”

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu