Jakarta, Aktual.co — Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah sebesar 42,15 poin seiring dengan aksi ambil untung investor menyusul ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed kembali muncul.

IHSG BEI ditutup turun sebesar 42,15 poin atau 0,77 persen menjadi 5.415,48. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) turun 8,44 poin (0,89 persen) ke level 939,37.

“Ambil untung saham oleh investor membebani laju IHSG BEI, hal itu dikarenakan pasar kembali dibayangi oleh kenaikan suku bunga the Fed menyusul data ekonomi AS yang positif,” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (25/3).

Ia mengemukakan bahwa beberapa data AS seperti manufaktur dan penjualan rumah baru yang meningkat diiringi dengan pemulihan tenaga kerja di AS menunjukkan tanda-tanda kenaikan suku bunga AS.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa IHSG masih berada dalam area konsolidasi, namun masih berada dalam level psikologis karena level belum menembus level bawah di 5.401 poin.

“Kekuatan naik IHSG belum berubah dan masih berpotensi ke depannya,” katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 229.947 kali dengan volume mencapai 5,18 miliar lembar saham senilai Rp5,50 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 85 saham, yang melemah 246 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 76 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 128,63 poin (0,53 persen) ke 24.528,23, indeks Bursa Nikkei naik 32,75 poin (0,17 persen) ke 19.746,20, dan Straits Times menguat 5,76 poin (0,17 persen) ke posisi 3.419,02.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka