Dua orang terlihat di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (31/7/2015). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari terakhir pekan ini ditutup berhasil tembus 4.800 didukung ramainya transaksi. IHSG melesat 90,04 poin atau 1,91% ke level 4.802,53. AKTUAL/TINO OKTAVIANO 

Jakarta, Aktual.com —  Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 65,31 poin seiring aksi ambil untung pelaku pasar merespon pergerakan bursa saham di kawasan Asia yang terkoreksi.

IHSG BEI ditutup melemah 65,31 poin atau 1,39 persen menjadi 4.608,74. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 14,75 poin (1,82 persen) menjadi 795,98.

“Koreksi yang terjadi pada mayoritas bursa saham di kawasan Asia mendorong pelaku pasar di dalam negeri melakukan aksi ambil untung,” kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Rabu (28/10).

Ia menambahkan bahwa harga minyak dunia yang masih dalam tren pelemahan menambah pengaruh bagi psikologis pelaku pasar di dalam negeri untuk mengamankan aset sahamnya dengan melakukan aksi jual.

“Harga komoditas yang belum membaik membuat investor khawatir terhadap ekonomi Indonesia, komoditas merupakan salah satu sumber ekspor bagi Indonesia,” katanya.

Namun secara teknikal, lanjut dia, posisi IHSG yang masih mampu mempertahankan di atas level psikologis di 4.582 poin maka potensi pergerakan naik ke depannya masih akan terbuka lebar menuju level batas atas di 4.696 poin.

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer mengharapkan bahwa salah satu agenda kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat (AS) untuk bergabung dengan pakta perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP) dapat memberikan dukungan positif bagi para pengusaha Indonesia.

“Pemerintah Indonesia akan menggodok wacana bergabung ke TPP dan akan memutuskannya dalam waktu dekat. Langkah tersebut diharapkan dapat mendorong pengusaha dalam negeri untuk memperluas pangsa pasar luar negeri dan meningkatkan daya saing,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, langkah pemerintah melalui paket kebijakan ekonomi V, yakni revaluasi aset, menghilangkan pajak berganda dana investasi real estate, properti dan infrastruktur serta deregulasi di bidang perbankan syariah juga diharapkan dapat menciptakan ekonomi dalam negeri dapat menghadapi kondisi dari perlambatan ekonomi global.

Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 247.505 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,64 miliar lembar saham senilai Rp5,55 triliun. Sebanyak 100 saham naik, 186 saham turun, 93 saham tidak bergerak.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 186,16 poin (0,80 persen) menjadi 22.956,57, indeks Nikkei naik 125,98 poin (0,67 persen) ke level 18.903,02, dan Straits Times melemah 12,02 poin (0,39 persen) ke posisi 3.040,51.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka