JAKARTA, aktual.com – Aksi pembakaran Al-Quran terjadi kembali di Denmark, bahkan insiden ini melibatkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI) di Kopenhagen.
Mengutip Ruetir, Pada Jumat (11/8/2023) pekan lalu, kelompok Danske Patrioter (Patriot Denmark) melakukan aksi pembakaran Al-Quran di depan Kedubes RI. Kelompok ini dikenal sebagai kelompok yang mengakomodir warga Denmark anti-Islam dan menentang masuknya Muslim ke negara tersebut.
Aksi-aksi anti-Islam dan demonstrasi yang mereka lakukan sering kali diungkapkan melalui berbagai akun media sosial. Kelompok ini juga terlibat dalam berbagai tindakan provokatif.
Pembakaran Al-Quran menjadi salah satu bentuk protes dari kelompok ini, dan tidak hanya di depan Kedubes RI. Pekan lalu, mereka juga melakukan aksi serupa di depan Kedubes Aljazair, Maroko, dan sebuah masjid di Kopenhagen.
Meskipun aksi tersebut memicu kontroversi, polisi memberikan izin dengan alasan konstitusi yang menjamin kebebasan berekspresi.
Kelompok Danske Patrioter bukan hanya anti-Islam, mereka juga termasuk dalam kelompok ekstremis sayap kanan. Meskipun jumlah anggota mereka tidak besar, aksi-aksi provokatif mereka sering kali menarik perhatian.
Kelompok ini terutama terdiri dari anggota Partai Rakyat Denmark yang memiliki pandangan konservatif. Mereka berupaya untuk mempertahankan budaya Denmark dan menolak pengaruh budaya asing.
Kelompok Danske Patrioter meyakini bahwa budaya Denmark lebih unggul daripada budaya negara lain. Namun, pandangan ini juga mencerminkan penolakan terhadap pandangan Barat yang lebih toleran dan moderat.
Selain menentang migran Muslim, kelompok ini juga menolak migran dari negara-negara Eropa Timur. Mereka mengklaim migran-migran tersebut mengambil keuntungan dari ekonomi Denmark dan menjadi akar permasalahan sosial di negara tersebut.
Tidak hanya itu, Danske Patrioter juga dikenal sangat anti terhadap Palestina. Mereka menolak pendirian negara Palestina dan secara tegas memihak Israel.
Dalam berbagai aksinya, kelompok ini juga sering membakar bendera negara-negara Muslim. Hal ini menunjukkan sentimen anti-Muslim yang diusung oleh kelompok ini dalam upaya eksistensinya.
Artikel ini ditulis oleh: