Jutaan umat muslim memenuhi lapangan Monumen Nasional saat melakukan aksi bela islam III di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2016). Jutaan pendemo berbondong-bondong berjalan menuju lapangan silang Monas untuk melakukan doa dan salat Jumat bersama dengan mengusung tema "Tangkap Ahok Si Penista Al Quran. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi I DPR Jazuli Juwaini mengatakan Aksi Bela Islam Jilid III, Jumat (2/12) lalu, yang diisi setidaknya 4 juta lebih menunjukkan kedewasaan dan kesantunan umat Islam dan elemen masyarakat Indonesia lainnya dalam berdemokrasi.

Apa yang ditunjukkan dalam Aksi Bela Islam III juga membuktikan bahwa umat Islam senantiasa cinta damai, meski yang diperjuangkan menyangkut dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Ini bisa menjadi teladan bagi bangsa bahkan dunia. Dengan jumlah massa yang luar biasa besar, aksi ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah, tapi semuanya tertib rapi, sangat elegan,” terang Jazuli dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/12).

Selama Aksi 212 berlangsung di Monas, kata dia, tidak terdengar ungkapan kata-kata yang bernada provokatif. Selama aksi, umat Islam lebih banyak melantunkan doa-doa, sholawat, nasihat dan tausyiah bagi penguatan kebangsaan Indonesia.

Disinggung pula bagaimana peserta aksi berlomba-lomba mengingatkan agar tidak menginjak taman dan membersihkan sampah. Umat Islam menunjukkan bagaimana kuatnya solidaritas dan persaudaraan di antara rakyat dalam menjaga arti kebhinnekaan dan persatuan.

Tausyiah dan partisipasi rakyat yang demikian besar sekaligus memperlihatkan bahwa masyararakat Indonesia terusik dan gundah dengan sikap dan tindakan penodaan agama yang merusak bangunan kebhinnekaan dan persatuan itu sendiri.

“Hukum yang berkeadilan menjadi tuntutan utama mereka agar kebhinnekaan dan persatuan tetap terjaga. Dan ini semua tidak ada kaitan dengan SARA,” jelas Jazuli.

Mengenai kehadiran Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama beberapa menterinya, politisi PKS itu mengapresiasinya. Apalagi, dalam kesempatan itu Presiden dan Wakil Presiden mengikuti sholat Jumat bersama jutaan umat Islam lainnya.

(Novrizal Sikumbang)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid