Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah berpandangan bahwa wacana adanya aksi damai pada 2 Desember 2016 nanti harus dilihat pemerintah sebagai bentuk dinamika kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok.
“Saya berharap pemerintah tetap melihat dinamika terkait dengan kasus hukum saudara Basuki secara dari kedua belah pihak atau semua pihak secara lebih dewasalah,” kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (18/11).
Justru, sambung dia, sikap dewasa yang harus dilihatkan pemeritah dengan tidak melarang demonstrasi bahkan kalau bisa pemerintah melakukan pendekatan.
Salah satunya, pemerintah bisa membuat respon yang proporsional saja.
“Karena sampai sekarang presiden sudah ketemu semua orang tapi belum mau ketemu Kyai Rosid, Habib Rizieq, Ustad Bachtiar dan lainnya yang sebetulnya jadi inti dari kordinator gerakan ini. Yang seharusnya, apa salahnya kalo presiden kalau ketemu?,” sebut politikus PKS itu.
Meskipun, Fahri mengatakan jika presiden sudah meminta aparat lainnya untuk berkorsinasi dengan mereka, namun tujuan utama adalah kepala negara itu sendiri.
“Dan kalau presiden sudah menemui lain, kenapa mereka ga ditemui juga? Kan biasa saja, ngobrol. Dan berikan jaminan kepada mereka bahwa presiden tidak akan mengintervensi proses hukum, presiden tidak akan membela orang yang sedang ditangani oleh proses hukum,” ujarnya.
“Dan presiden juga menegaskan komitmen negara untuk melaksanakan konstitusi pasal 27 bahwa segala warga negara bersamaan di mata hukum dan pemerintahan, dan wajib menjunjung tinggi hukum itu tanpa ada kecualinya,” tandas Presiden KA KAMMI itu.[Novrizal Sikumbang]
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid