Jakarta, Aktual.com – Sosok Presiden Joko Widodo yang disebut kerap berkomunikasi dengan rakyat, nampaknya hanya bualan belaka. Buktinya, disaat rakyat sedang merongrong Jokowi soal kasus penistaan agama, yang bersangkutan malah tidak menemui rakyat.

“Janji Jokowi akan menindak tegas Ahok dan beliau akan tetap di Istana, menerima dengan baik wakil-wakil demonstran, akhirnya buyar karena Presiden pergi ke Cengkareng untuk susuatu yang tidak begitu penting,” sesal Yusril Ihza Mahendra dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/11).

Ironinya menurut Yusril, mantan Wali Kota Solo ini tak juga menemui rakyat hingga pagi tadi. Jokowi malah konfrensi pers dengan menuding adanya kepentingan politik yang menunggangi aksi bela Islam kemarin.

Padahal, di beberapa titik di Ibu Kota sudah bergejolak. Namun, Jokowi tetap tidak bergeming untuk mau menemui rakyat.
“Presiden yang dicitrakan dekat dengan rakyat, disaat yang genting justru menghindar dari rakyatnya sendiri,” sindirnya.

Hingga kemudian rakyat pun merendah dan bersedia bernegosiasi dengan Wakil Presiden, Jusuf Kalla. Dimana dalam negosiasi tersebut, rakyat yang notabenenya umat Islam diminta untuk bersabar.

JK kepada Ustad Arifin Ilham, selaku perwakilan dari rakyat, berjanji akan menuntaskan kasus penistaan agama dengan tenggang waktu dua minggu. Namun, sambung Yusril, tidak ada kata lain selain mempercepat penanganan kasus penistaan agama.

“Penyelidikan dugaan penistaan agama oleh Ahok selama dua minggu, dinilai cukup lama. Dalam dua minggu ini berbagai hal tak terduga bisa saja terjadi. Pemerintah harus mempercepat proses ini. Jika tidak ada langkah nyata, demo lebih besar bukan mustahil akan terjadi,” paparnya.[M Zhacky Kusumo]

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid