Jakarta, Aktual.co —Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia kecam keras tindakan brutal Satpol PP saat menertibkan PKL di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (31/12).
Ketua Umum DPP APKLI, Ali Mahsun, menegaskan akan mengajukan somasi ke Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atas tindakan semena-mena aparatnya.
“Ini tragedi kemanusiaan, tindakan semena-mena tak berperikemanusiaan dan tak beradab di Ibukota Negara RI, Jakarta. Jelas dan tegas melanggar HAM, Pancasila dan UUD 1945,” ujar dia, dalam siaran pers, Kamis (31/12).
Dia sangat menyayangkan sikap Satpol PP yang memperlakukan PKL seperti pencuri atau perampok dalam melakukan penataan.
“Mereka berjualan untuk mengail rezeki halal nafkahi keluarga. Sebagai warga negara PKL punya hak konstitusional, miliki hak ekonomi, serta hak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak,” ujar dia.
APKLI pun kembali mendesak Pemprov DKI menghentikan penggunaan Perda Ketertiban Umum dan gunakan Perpres RI 125/2012 dalam menata PKL di Jakarta.
Selain itu, mereka juga mendesak DPRD DKI segera mengambil hak inisiatif membuat Perda Penataan dan Pemberdayaan PKL berlandaskan Perpes RI 125/2012. “Perda ini sifatnya urgensi mengingat Jakarta sebagai Ibukota Negara RI sudah terlau sering wajah dan citranya bopeng akibat tindak kekerasan Satpol PP terhadap PKL.”
Ali yakin jika Perda itu sudah dibuat, maka PKL di Jakarta bisa tertata rapi, bersih, disiplin. “Dan menjadi bagian keindahan dan wisata di Ibukota Jakarta.”
Diketahui, penertiban PKL di Monas oleh ratusan personel Satpol PP di hari terakhir tahun 2014, menorehkan catatan buruk. Yakni berlangsung ricuh.
Kejadian bermula saat para pedagang yang tak terima barang dagangannya diangkut petugas, lalu melempari petugas dengan batu. Akibatnya, para personel Satpol PP balik marah. Mengamuk dan balas mengejar para pedagang.
Di sinilah kemudian terjadi aksi kekerasan oleh personel Satpol PP terhadap pedagang yang tertangkap. Para pedagang itu menjadi bulan-bulanan dari para personel Satpol PP. Aksi brutal Satpol PP sempat terekam oleh kamera video dari awak media.
Teriakan dan tangisan histeris para PKL, terdengar di Kawasan Pintu Timur Monas dalam kericuhan yang berlangsung satu jam.
Kepala Seksi Opersional (Kasiops) Satpol PP Kota Administrasi Jakarta Pusat, Maruli Sijabat berdalih anak buahnya melakukan aksi seperti itu lantaran tak terima dengan ulah PKL yang melempar batu.
“Salah satu personil Satpol PP dari Kecamatan Kemayoran menjadi korban pelemparan batu oleh PKL. Sehingga, personel yang lain tersulut emosinya, dan mengejar para PKL lainnya,” kata Maruli.
Artikel ini ditulis oleh: