Jakarta, Aktual.co —Sekolah merupakan tempat yang seharusnya dapat memberikan perlindungan dan pengetahuan bagi setiap muridnya. Namun dengan adanya aksi kejahatan atau kekerasan pada anak di sekolah yang beberapa waktu belakangan kerap terjadi, kini berganti menjadi tempat yang menakutkan bagi anak.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan, Susanto mengatakan banyaknya aksi kekerasan di sekolah terjadi saat orientasi siswa baru.
“Fenomena punishment bermuatan kekerasan masih terjadi. Masa orientasi siswa baru belum steril dari kekerasan,”katanya kepada Aktual.co, Jum’at (12/12).
Dikatakan Susanto bahwa aksi kekerasan yang menimpa siswa dan siswi di sekolah masih menjadi tradisi dibeberapa sekolah. Bahkan perbuatan senior yang melakukan penindasan kepada junior sambung Susanto juga dianggap hak yang biasa oleh pihak sekolah.
“Ini diabaikan oleh sekolah. Seolah ada pembenaran terkait muatan kekerasan itu,”tambahnya.
Titik-titik rawan kejahatan seksual, lanjut Susanto di sekolah antara lain laboratorium komputer, toilet, lokasi sekolah yang tak terekam oleh CCTV, kolam renang.
“Jadi tetap harus berhati-hati saat berada di sekolah. Bagi sekolah harus selalu evaluasi sejauh mana bisa bertindak tanpa kekerasan dalam proses belajar mengajar,”tutup Susanto.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid

















