Lebih lanjut dia menegaskan jika masalah tersebut muncul juga akibat Syukri Fadholi awalnya bergabung dengan kubu Djan Faridz dan menilai kubu Romahamurmuziy tidak sah.
Setelah pemerintah mengesahkan kubu Romahamurmuziy, Syukri tetap tidak mengakuinya. Amin berharap agar Syukri bisa memahami persoalan tersebut dengan jernih.
“Ini mengapa PPP di tingkat Pusat bisa menjadi peserta Pemilu, bisa mengajukan calon dan mendukung salah satu Capres. Karena kami adalah pengurus yang sah,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, awak media belum bisa mengkonfirmasi persoalan tersebut dengan Syukri Fadholi. Namun saat mendeklarasikan PPP Khittah pada Mei lalu, Syukri Fadholi mengatakan lahirnya PPP Khittah bukan berarti mereka keluar dari partai berlambang Kabah itu.
Menurut Syukri Fadholi PPP Khittah dilahirkan sebagai sebuah gerakan moral dan gerakan untuk mengoreksi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di PPP baik di kubu Romahamurmuziy maupun di kubu Djan Faridz.
Oleh karenanya, kader-kader yang tergabung dalam PPP Khittah memiliki kewajiban moral untuk mengembalikan PPP yang dirampok.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid