Jakarta, Aktual.com – Anggota DPR dari fraksi Partai Gerindra Muhammad Syafi’i menyebut ribuan umat muslim Ciamis yang melakukan aksi jalan kaki ke Jakarta merupakan sikap perlawanan terhadap kepolisian.

Terlebih, belakangan polisi melarang bagi perusahaan bus di daerah untuk mengangkut massa aksi bela Islam jilid III, yang akan ke Jakarta.

Menurut dia, dengan adanya pelarangan tersebut membuat masyarakat curiga bahwa kepolisian saat ini sengaja melindungi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selaku tersangka penistaan agama.

Sehingga umat muslim di daerah menguatkan tekadnya untuk menempuh jalan kaki, karena sikap kepolisian yang condong berpihak kepada Ahok. Umat muslim dari Ciamis pun kemudian menempuh perjalanan ke Jakarta dengan jalan kaki.

Namun demikian, berbarengan dengan tekad itu, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia, menyepakati agar mencabut larang tersebut.

“Polri kan sudah membuat statement baru, terbukti hari ini di media saya baca, Polri mencabut larangan untuk demo,” ujar dia saat ditemui di Gedung Parlemen, Rabu (30/11).

Sejak awal, kata dia, seharusnya kepolisian membolehkan saja para peserta aksi di daerah untuk menggelar aksi bela Islam jilid III di Jakarta. Terlebih, hal itu merupakan hak setiap warga negara untuk menyampaikan aspirasinya di muka umum.

“Itu kan tidak bisa menghilangkan hak konstitusi orang untuk menyampaikan pendapat.”

Laporan: Musdianto

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu