Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/7). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan peraturan nomor 19/POJK.04/2015 tentang penertiban dan persyaratan reksa dana syariah dimana salah satu isi peraturan tersebut adalah dengan diperbolehkannya produk reksa dana syariah berbasis efek syariah luar negeri untuk berinvestasi penuh pada pasar modal di luar negeri. ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berpotensi untuk mengalami penurunan, setelah sepanjang pekan lalu banyak alami penguatan.

Menurut analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, setelah IHSG menyentuh level tertinggi yang baru, maka pergerakan IHSG selanjutnya akan mengalami periode penurunan. Sehingga akan ditandai oleh pelaku pasar yang mulai jenuh beli untuk profit taking atau ambil untung.

“Memang sentimen positif masih ada. Akan tetapi, pelaku pasar tetap harus waspadai potensi perubahan pelemahan yang umumnya terjadi setelah IHSG menyentuh level tertinggi yang baru,” tandas Reza dalam analisis hariannya, Senin (8/8).

Menurut Reza, sentimen positif yang ada adalah data pertumbuhan ekonomi Kuartal II-2016 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 5,18 persen atau lebih tinggi dari ekspektasi konsensus.

Untuk itu, kata Reza, pada perdagangan hari ini laju IHSG diperkirakan akan berada di level supportnya di kisaran 5.360-5.399, sedangan target resisten pada rentang 5.435-5.458.

Sementara itu, berdasar analisa teknikal, kata Reza indikator bullish separating lines menunjukan bahwa IHSG melanjutkan pola kenaikan, sedangkan stochastic bergerak flat di area overbought dan RSI line di atas area jenuh beli. Sementara, indikator lainnya masih menunjukan pergerakan positif yang ditopang berlanjutnya aksi beli.

Dengan demikian, potensi jenuh beli yang bakal terjadi itu patut disikapi para pelaku pasar dengan mencermati tujuh saham seperti TLKM, BMRI, BBNI, INCO, BSDE, ISSP, MPPA. (Bustomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka