Dua orang terlihat di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (31/7/2015). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari terakhir pekan ini ditutup berhasil tembus 4.800 didukung ramainya transaksi. IHSG melesat 90,04 poin atau 1,91% ke level 4.802,53. AKTUAL/TINO OKTAVIANO 

Jakarta, Aktual.com —  Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 26,23 poin seiring dengan kekhawatiran pemodal terhadap kenaikan suku bunga the Fed.

IHSG BEI ditutup melemah 26,23 poin atau 0,58 persen menjadi 4.484,24. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 5,18 poin (0,68 persen) menjadi 756,39.

“Minimnya sentimen positif membuat psikologis pelaku pasar kembali melakukan aksi jual sehingga IHSG BEI kembali mengalami koreksi,” ujar Analis dari Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe di Jakarta, Rabu (19/8).

Ia menambahkan bahwa pelaku pasar juga masih dibayangi oleh sentimen kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate), kalangan analis memproyeksikan the Fed akan menaikkan suku bunganya pada September mendatang.

“Kamis (20/8) dini hari nanti, the Fed akan merilis hasil rapat dewan penyusun kebijakan moneter The Fed atau Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Jika hasil FOMC memberi pandangan suku bunga naik, maka potensi IHSG BEI kembali tertekan cukup terbuka,” katanya.

Menurut dia, naiknya suku bunga the Fed akan mendorong dana investasi dari negara berkembang, termasuk Indonesia berpindah ke Amerika Serikat karena investor memandang imbal hasil investasi di AS lebih menarik.

Kendati demikian, lanjut dia, sentimen yang dapat menahan pemodal asing keluar dari pasar Indonesia yakni kinerja pemerintah dalam menyerap anggaran belanja modal dan barang dalam rangka mendorong pembangunan infrastruktur.

“Investor berharap, eksekusi proyek infrastruktur dapat lebih cepat sehingga dapat menopang perekonomian yang akhirnya mendorong kinerja emiten,” katanya.

Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 186.045 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,82 miliar lembar saham senilai Rp2,84 triliun. Sebanyak 110 saham bergerak naik, 177 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 79 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 307,12 poin (1,31 persen) ke level 23.167,85, indeks Nikkei turun 331,84 poin (1,61 persen) ke level 20.222,63, dan indeks Straits Times melemah 3,12 poin (0,17 persen) ke posisi 3.045,96.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka