Jakarta, Aktual.co — Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup turun 83,31 poin seiring dengan aksi jual investor asing menyusul data inflasi yang naik.
IHSG BEI ditutup melemah sebesar 83,31 poin atau 1,60 persen menjadi 5.130,49. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 17,57 poin (1,94 persen) menjadi 887,19.
Periset bursa mengatakan bahwa data inflasi yan naik pada periode bulan Mei sebesar 0,5 persen atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya masih menjadi salah satu sentimen negatif bagi saham-saham yang terkait dengan suku bunga Bank Indonesia (BI rate).
“Sepertinya kenaikan inflasi memancing spekulasi bahwa BI akan menaikkan BI rate. Spekulasi itu membuat pemodal asing meningkatkan aksi jual. Saham-saham yang terkait dengan suku bunga, seperti perbankan, otomotif, dan properti mengalami tekanan,” ujar Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Rabu (3/6).
Pada perdagangan saham di BEI Rabu ini (3/6), tercatat, pemodal asing membukukan aksi jual bersih atau “foreign net sell” sebesar Rp521,610 miliar.
Kendati demikian, lanjut dia, saham-saham berbasis komoditas bergerak menguat seiring dengan kembali naiknya harga komoditas tadi malam. Pemodal sebaiknya mencermati secara selektif beberapa saham-saham yang masih berpotensi naik.
Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 279.341 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,48 miliar lembar saham senilai Rp5,28 triliun. Sebanyak 91 saham bergerak naik, dan 206 saham turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 95 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 190,75 poin (0,69 persen) ke level 27.657,47, indeks Nikkei turun 69,68 poin (0,34 persen) ke level 20.473,51 dan indeks Straits Times menguat 8,43 poin (0,25 persen) ke posisi 3.349,18.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka