Banda Aceh, Aktual.com – Pengamat politik dan keamanan Universitas Syah Kuala Aceh, Aryos, menyatakan maraknya aksi kriminal bersenjata di Aceh sepanjang dua bulan terakhir bisa menguntungkan kelompok tertentu.
Dia juga mencurigai kemunculan kelompok bersenjata itu sengaja diciptakan oleh pihak tertentu, sehingga situasi keamanan di Aceh kian tak kondusif.
Aryos yang juga peneliti pada Jaringan Survei Inisiatif (JSI) menyebutkan munculnya kelompok bersenjata di Aceh tidak hanya murni karena faktor pendistribusian kesejahteraan saja, namun ada hal-hal lain patut diteliti.
“Marak munculnya kelompok bersenjata di Aceh karena faktor perebutan proyek, dan sengaja diciptakan untuk membangun situasi keamanan di Aceh selalu tidak kondusif,” ujarnya, Jumat (26/6).
Disebutkan, aksi kriminal bersenjata di Aceh menimbulkan ketidaknyamanan publik.”Apabila situasi keamanan di Aceh mulai tidak stabil, maka ada pihak-pihak tertentu yang akan diuntungkan, yaitu berupa keuntungan finansial dan aksi kriminal bersenjata tersebut jadi ajang bisnis bagi pihak tertentu,” ujarnya.
Masyarakat Aceh diminta waspada dan cerdas dalam menganalisa terhadap kondisi yang selama ini terjadi, agar tidak terlalu mudah terpancing dan sadar bahwa pengkondisian konflik sangat merugikan.
“Jadilah masyarakat yang pro terhadap perdamaian, apalagi situasi Aceh sudah damai. Jangan sampai menimbulkan benih konflik-konflik baru yang hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu, sehingga menyengsarakan masyarakat,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kelompok bersenjata di Aceh akhir-akhir ini kerap terlibat kontak senjata dengan aparat keamanan. Paling ayar adalah kelompok yang dipimpin Din Minimi yang hingga kini belum tertangkap.
Artikel ini ditulis oleh: