Sejumlah muda-mudi menggunakan motor sambil membawa kayu, saat melintas di Jalan Samudera, Pantai Padang, Sumatera Barat, Minggu (28/5). Warga setempat diresahkan dengan keberadaan geng motor yang kerap melakukan aksi balap liar dan tawuran pada malam maupun dini hari. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc/17.

Jakarta, Aktual.com – Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana mengatakan sejumlah aksi keberingasan gank motor yang mengakibatkan jatuhnya korban di beberapa daerah di Indonesia, khususnya DKI Jakarta karena kurangnya perhatian orang tua. Kurangnya perhatian orang tua menjadi salah satu faktor anggota geng motor berprilaku liar dan berani melawan hukum.

“Saya lihat dari beberapa orang yang saya tanya anak-anak itu, karena kurangnya perhatian dan kurangnya kepedulian orang tua, lingkungan sekitar,” kata Suntana, di Jakarta, Kamis (1/6).

Ia meyakini bahwa peran orang tua dalam mendidik sangat penting untuk pembentukan karakter seorang anak. Jenderal bintang satu itu pun berharap, para orang tua pun bisa meluangkan waktu untuk memberi perhatian kepada anak-anaknya.

“Itu harus, karena saya lihat memang ada yang orang tuanya sibuk, ada orang tuanya banyak kegiatan dan lain-lain. Sehingga orang tuanya tak ada waktu mengingatkan anaknya,” sebutnya.

Karena itu, menegaskan bahwa baik Polri dan TNI akan mengambil langkah persuasif dalam menindak geng motor. Polri juga akan mengajak sejumlah pihak di antaranya, orangtua, guru dan pada tokoh untuk membina para anggota geng motor.

“Secara ‎pencegahan, polisi sudah melakukan tindakan-tindakan bekerjasama dengan TNI dan tokoh masyarakat. Mereka akan kami bina, akan kami ajak orang tua mereka, guru, RT/RW mereka untuk sama-sama memperhatikan perkembangan anak-anak ini sesudah ditangani polisi,” pungkasnya.

(Novrizal)

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Eka