Dengan kematian tiga orang ini menambah jumlah menjadi delapan orang yang kehilangan nyawa selama gelombang protes melanda Venezuela bulan ini. Oposisi menyalahkan pasukan keamanan serta mencurigai kelompok-kelompok paramiliter atas jatuhnya korban tewas.
Lebih dari 400 orang ditangkap saat aksi unjuk rasa pada Rabu, kata kelompok penyokong hak-hak asasi manusia, Penal Forum.
Oposisi mengajak massa untuk melakukan demonstrasi berikutnya pada Kamis sehingga menimbulkan kekhwatiran bahwa kekacauan di Venezuela akan berlanjut.
“Tempat yang sama, waktu yang sama,” kata pemimpin oposisi Henrique Capriles pada Rabu malam. “Kalau hari ini kita berjumlah jutaan, besok akan lebih banyak.”
Insiden saat demonstrasi pada Rabu serupa dengan bentrokan yang terjadi antara pihak pengunjuk rasa pendukung dan antipemerintah pada 2002, yang memicu kudeta singkat terhadap mendiang Presiden Hugo Chavez.
Pada Rabu, seorang siswa bernama Carlos Moreno (18 tahun) sedang keluar dari rumahnya untuk bermain sepak bola ketika orang-orang bersenjata pendukung pemerintah mendekatinya di dekat kerumuman oposisi dan menembaknya, menurut keterangan para saksi mata.
Moreno ditembak di kepala, ujar mereka, dan tiga petugas keamanan mengatakan siswa nahas itu kemudian meninggal di klinik setelah menjalani operasi.
Artikel ini ditulis oleh: