Jakarta, Aktual.com – Kordinator Aksi Solidaritas untuk Salim Kancil dan Tosan, Eko, menilai tindak kekerasan terhadap warga yang mempertahankan hidupnya sudah sangat sering terjadi di negara ini.
Dia menjelaskan aksi solidaritas ini sebagai perlawanan dan penghormatan terhadap perjuangan warga dalam mempertahankan ruang hidupnya.
“Ini murni solidaritas kami, tidak dengan nama gerakan solidaritas, tidak ada NGO,” kata Eko saat dihubungi aktual.com Kamis (1/10)
Dijelaskannya beberapa rangkaian tindak kekerasan terhada warga seperti penganiayaan dan pembunuhan terhadap petani penolak tambang di Desa Selok Awar-Awar, kekerasan terhadap para petani yang menolak bisnis pasir dengan TNI AD di Kebumen tahun 2011, konflik tanah di Bima, NTT, penolakan PLTU Batang tahun 2013.
“Belum lagi kekerasan pada para petani di Rembang yang menolak pabrik Semen, penolakan pembangunan waduk Jatigede, penggusuran di Kampung Pulo, Kulon Progo hingga Papua. Semua telah menggerakan aksi solidaritas ini, untuk menggelar aksi solidaritas menolak kekerasan,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh: