Jakarta, Aktual.com – Sebagai mantan pelaku terorisme Sofyan Tsauri tentu mengetahui betul seluk-beluk tindakan terorisme. Kata dia, aksi terorisme terjadi lantaran ketidakadilan pemerintah.
Sikap pemerintah itulah yang kemudian mengakibat sebagian orang berpikir untuk menjadi anti-kemapanan dan anti-sosial.
“Sebetulnya muncul (aksi teror) karena berawal ketidakadilan, konflik sosial komunal di masyarakat, ketidakadilan kepada umat Islam. Nah, konflik ini akan memicu orang akan berpikir radikal,” kata Sofyan saat ditemui di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu (3/6).
Ketika melakukan aksi terorisme Sofyan mengklaim tengah diselimuti oleh rasa ketidakpuasan terhadap kinerja maupun sikap pemerintahan Indonesia. Contohnya, dalam menyikapi konflik internasional antara Palestina dengan Israel.
“(Ketika itu) tidak puas dengan pola kepemimpinan, dengan kondisi politik negara, (maka) timbul sakit hati, kondisi masalah palestina berlarut-larut dan tidak pernah selesai.”
“Dan ini menjadi sebuah pemicu buat kita untuk melakukan sebuah aksi karena adanya sebuah refleksi terkait aksi Amerika dan sekutunya.”
Sekadar mengingatkan, Sofyan merupakan terpidana terorisme yang dianggap paling berbahaya di Aceh. Dia disebut sebagai perekrut dan pelatih kelompok teroris Aceh. Sofyan mengaku sebagai kelompol Al-Qaida Asia Tenggara.
M Zhacky Kusumo
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu