Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan empat mata dengan mantan Presiden Megawati Soekarnoputeri yang berkunjung ke istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/11). Presiden Jokowi juga makan bersama dengan Presiden RI periode 2001-2004 tersebut di istana Merdeka. ANTARA FOTO/Setpres/ama/16

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arif Poyuono mengaku kasihan kepada Presiden Joko Widodo. Selama memimpin jalannya pemerintahan, Presiden kerap diberikan informasi-informasi yang tidak jelas juntrungannya.

Terakhir, yakni terkait aksi lanjutan umat Islam yang bertemakan Aksi Bela Islam III atau Aksi 212 pada 2 Desember 2016 mendatang. Presiden disebutnya mendapatkan informasi yang menyesatkan.

Dimana Presiden mendapatkan informasi aksi tersebut merupakan bagian dari upaya makar, kudeta dan atau penggulingan.

“Kasian Pak Joko Widodo, selalu disibukkan dengan isu-isu makar dan kudeta yang padahal itu semua cuma gosip yang dibuat-buat oleh sebuah informasi yang menyesatkan,” terang Arif kepada wartawan, Selasa (22/11).

Ditekankan, aksi umat Islam yang dikomando Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) adalah semata-mata untuk mendorong proses penegakan hukum yang berkeadilan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan tidak ada yang lain.

Ahok dalam hal ini diduga telah menistakan agama Islam dan telah ditetapkan sebagai tersangka. Akan tetapi, umat Islam merasa Polri tidak adil karena tidak menahan Ahok.

“Aksi 212 hanya bertujuan untuk marwah Islam yang diduga dinistakan oleh seorang kepala daerah,” demikian Arif.

Laporan: Soemitro

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby