Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (26/12) dibuka melemah terkendala sentimen negatif yang datang dari eksternal.

IHSG BEI dibuka melemah 36,94 poin atau 0,60 persen menjadi 6.126,65. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 9,22 poin atau 0,93 persen menjadi 979,95.

Analis CSA Research Institute, Reza Priyambada mengatakan keputusan Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed) yang telah menaikan suku bunga acuannya masih menjadi salah satu kendala bagi IHSG untuk bergerak di area positif.

“Imbas dari eksternal itu juga mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah yang berujung pada terganggunya psikologis investor di pasar saham,” katanya, Rabu (26/12).

Ia menambahkan kemungkinan masih adanya potensi perang dagang seiring sikap kedua petinggi negara, baik AS maupun China yang belum terlihat melunak turut menjadi faktor negatif bagi pasar saham.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid