Jakarta, Aktual.com – Aktivis Gerakan Mahasiswa 1998 menilai Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto akan menuai badai jika melaporkan Rizal Ramli (RR) ke polisi.

Menurut Haris Rusly Moti, kritik itu tidak harus benar seratus persen, namun kritik adalah bagian daripada demokrasi.

Rizal Ramli Ingatkan Golkar Jangan Jadikan Kekuasaan Lahirkan Skandal Keuangan

“Langkah Airlangga itu namanya begal hukum dan begal aspirasi. Wajar saja jika sebagai warga negara Rizal Ramli mempersoalkan tanggungjawab Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian terkait dugaan korupsi pada pelatihan kartu Pra Kerja,” katanya.

“Bukankah hingga hari ini sebagai warga negara kita tak pernah mendapat penjelasan resmi dari pemerintah, terutama Kemenko Perekonomian, terkait program pelatihan kartu Prakerja, program seperti apa dan apa yang mau dicapai, lalu anggaran yang sangat besar Rp5,6 triliun mau dialokasikan untuk apa?,” imbuh Haris, aktivis lulusan UGM itu.

“Dalam hal ini yang sangat bertanggung jawab adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Bukankah setelah meledak dugaan korupsi anggaran pelatihan kartu pra kerja, Airlangga Hartarto juga tak tampil menjelaskan ke publik terkait masalah tersebut,” ujarnya.

”Jadi bisa saja benar dugaan publik dan tuduhan DR. Rizal Ramli bahwa Airlangga telah melakukan begal digital dan akan berdampak pada merosot nya popularitas Golkar, karena kebutulan Airlangga adalah Ketua Umum Golkar,” katanya.

“Saya kira Rizal Ramli tidak menyerang institusi Golkar. Justru Rizal Ramli mengingatkan kader kader Golkar ancaman runtuhnya kecintaan rakyat kepada Golkar akibat sikap Ketua Umumnya yang tidak berpihak kepada kepentingan rakyat dan pemberantasan korupsi,” tuturnya.

“Saya memastikan, jika Airlangga Hartarto menumpangi institusi Partai Golkar untuk melaporkan Rizal Ramli ke Polisi, maka kami akan bongkar dugaan sejumlah kajahatan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh Airlangga Hartarto,” tegasnya.

Dokumen sejumlah dugaan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan akan tumpah ke hadapan publik seperti gunung Merapi menumpahkan lahar atau lava nya.

“Saya sarankan, lebih baik Airlangga tampil jelaskan ke publik terkait dugaan korupsi anggaran pelatihan Prakerja. Jadi pejabat publik itu jangan songong, jangan sok kuasa, dikit-dikit lapor ke hukum,” pungkasnya.