Flores, Aktual.com – Terjeratnya Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (Cagub NTT) Marianus Sae (MS) dalam Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) membuat masyarakat NTT tersentak.
Namun, kejadian itu sekaligus juga membuka mata masyarakat NTT untuk lebih berhati-hati dalam memilih calon pemimpin di wilayahnya.
Atas kejadian itu, aktivis Lamaholot NTT, Suprianus berharap, Pilkada NTT 2018 dapat menghasilkan pemimpin yang melahirkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa tanpa sedikit pun melanggar hukum. Sehingga ke depannya, provinsi ini dapat menjadi wilayah yang maju di bidang pembangunan sehingga terbebas dari belenggu kemiskinan yang selama ini membayangi.
Dalam kaca mata Suprianus, wilayah NTT tidak akan berkembang ke arah yang lebih baik jika tidak dipimpin oleh sosok yang bersih dan bermoral. Karena, syarat untuk memajukan pembangunan di sebuah wilayah, pemerintahannya harus dikelola dengan baik, bersih dan berwibawa.
“Atas dasar itu, kami dari Lamaholot NTT meminta Cagub NTT Benny K. Harman (BKH) untuk benar-benar mewujudkan pemerintahan yang bersih, khususnya dari sepak terjang mafia-mafia yang selama ini bermain di wilayah NTT sehingga pembangunan bisa benar-benar dirasakan oleh masyarakat NTT,” ujar Suprianus di Flores, NTT, Selasa (13/3) kemarin.
Suprianus beralasan, BKH sejak dulu diketahui aktif dalam penegakan hukum. Sehingga jika BKH terpilih sebagai gubernur NTT, jangan sampai BKH meninggalkan nilai-nilai yang selama ini memang ia perjuangkan.
“BKH harus konsisten dengan nilai-nilai yang bersih, jujur dan bermoral yang senantiasa dia janjikan. Seperti kita ketahui, BKH menjanjikan nilai-nilai itu di depan uskup dan umat Katolik bila ia terpilih sebagai gubernur NTT. Dan kami sebagai masyarakat NTT akan memegang janji BKH tersebut,” ungkap Suprianus.
Apalagi, lanjut Suprianus, pasca tertangkapnya Cagub MS karena OTT KPK, BKH menjadi satu-satunya representasi yang bisa memperjuangkan kepentingan warga Lamaholot.
“Seperti yang saya ketahui, Frans Lebu Raya, gubernur NTT yang berasal dari Lamaholot, juga memberikan dukungannya kepada BKH, seperti yang terlihat dalam stiker-stiker yang beredar di masyarakat Lamaholot,” jelas Suprianus.
Selain itu, Suprianus juga berharap, ke depannya BKH bisa meneruskan program-program Frans Lebu Raya yang dipandang berhasil. “Saya percaya, BKH punya pasangan yang tepat dari Timor, dan sudah siap bekerja bila terpilih,” ujarnya.
Selanjutnya, Suprianus mengatakan dengan digandengnya Benny Little Nony wagub petahana sebagai Cawagub BKH, artinya Frans Lebu Raya secara tidak langsung sudah memberikan tongkat estafet kepada pasangan ini.
“Karenanya, program-program Frans Lebu Raya yang sudah berhasil mohon diteruskan. Dan NTT ke depan, harus benar-benar bersih dari persoalan-persoalan hukum seperti korupsi yang selama ini banyak terjadi di NTT, juga bersih dari sepak terjang mafia-mafia,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan