Jakarta, Aktual.com – Presiden DEMA Universitas  Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta, Ahmad Nabil Bintang menyebutkan, dukungan Partai Bulan Bintang (PBB) mendukung Jokowi adalah bukti sahih Jokowi bukanlah figur yang anti Islam.

“Justru sebaliknya (sikap itu) mengukuhkan keberpihakan dia terhadap semua kelompok Islam,” ujar Nabil dalam keterangan resmi yang diterima, di Jakarta, Rabu (30/1).

Lebih lanjut Nabil yang juga seorang aktivis Aliansi Peduli HAM (AMPUH) itu mengungkapkan, bergabungnya PBB menandakan bahwa Jokowi memiliki komitmen untuk merangkul semua kelompok untuk sama-sama membangun negeri.

“Karena Jokowi mengutamakan politik merangkul bukan politik memukul,” dia menegaskan.

Setelah sekian lama arah politik PBB tak tentu arah, akhirnya PBB resmi mendukung Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019. Hal itu  diputuskan dalam rapat pleno PBB yang diselenggarakan di Jakarta Januari 2019.

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menyebutkan ada beberapa alasan partainya berlabuh ke Jokowi-Ma’ruf. Menurutnya keputusan ini diambil karena paling baik bagi umat Islam dan partainya.

Hal tersebut diapresiasi oleh Ketua BEM Paramadina, Nasrullah Hamid. Menurutnya bergabungnya PBB ke dalam gerbong Jokowi-Amin menegasikan stigma-stigma jelek soal Jokowi yang anti Islam dan anti-ulama.

Setelah partai Islam dan bermassa Islam seperti PPP dan PKB bergabung jauh lebih dulu masuk pemerintahan Jokowi, kemudian meminang KH. Ma’ruf Amin. Terakhir PBB yang bergabung, hal tersebut mengkonfirmasi Jokowi itu sangat mendukung dan berpihak pada umat Islam.

“Narasi-narasi Jokowi anti Islam itu tidak berlandaskan fakta. Ngawur. Hal itu dibangun untuk komoditas politik saja sehingga melahirkan polarisasi tajam di tengah umat. Semoga bergabungnya PBB menetralisir narasi-narasi yang bikin masyarakat terbelah,” kata Presiden Paramadina tersebut.

Presiden BEM Universitas Islam Jakarta (UIJ), Habibullah mengapresiasi dukungan PBB bagi Jokowi-Amin.

Baginya partai berlambang bulan dan bintang itu memiliki basis massa yang militan terhadap perjuangan Islam dan umat, sehingga akar rumput tidak terkecoh lagi berita-berita palsu yang menyudutkan Jokowi tidak Islami.

“Kami sebagai mahasiswa tentu mengharapkan Pemilihan Presiden 2019 ini berjalan demokratis, adil, transparan serta aman dan damai. Akar rumput sering menjadi korban hoax dan fake news yang menyesatkan yang berpotensi menimbulkan disintegrasi masyarakat,” kata dia.

Dirinya pun sangat mengutuk hoax dijadikan alat legitimasi untuk mencapai kekuasaan. “Karena tidak mengedukasi masyarakat Indonesia”, pungkas Ketua BEM UIJ di sela-sela Seminar Kebangsaan antar BEM se-Jabodetabek.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin