Lampung, Aktual.com – Aktivis lingkungan Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia, mensinyalir perburuan gading dan gigi gajah liar marak terjadi di dalam kawasan hutan Taman Nasional Way Kambas, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.

Aktivis WCS Indonesia Sugiyo, mengatakan pihaknya mencatat pada tahun 2015 sedikitnya lima ekor gajah di TNWK mati terbunuh dengan kondisi gigi dan gadingnya yang hilang.

Dari kelima kasus gajah yang ditemukan mati itu, rata-rata kondisi kepalanya sudah terpotong dari badannya.

“Rata-rata gajah yang mati itu kepala dan badannya terpisah, dengan kondisi belalai terpotong dan gadingnya hilang, sedangkan di bagian mulutnya rusak serta giginya pun hilang,” ujarnya saat dihubungi di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Lampung Timur, Jumat (26/2).

Menurut dia, dengan melihat kondisi gajah yang mati hampir serupa tersebut, besar kemungkinan kematian gajah itu disebabkan oleh ulah para pemburu liar yang mengincar gigi dan gading gajah liar untuk diperjualbelikan.

Dia menyatakan, penyebab maraknya perburuan satwa gajah itu terjadi di TNWK karena faktor kemudahan akses manusia masuk ke hutan taman nasional itu, selain karena keterbatasan jumlah petugas pengawas TNWK.

Ia juga menyatakan, WCS menyesalkan perburuan gajah kembali terjadi di hutan TNWK, menyusul ditemukan kembali gajah yang mati dengan kondisi terpotong dan hilang gigi serta gadingnya yang ditemukan di Seksi II Way Kanan TNWK pada Kamis (25/2).

Gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) saat ini populasinya kian menyusut dan termasuk jenis satwa langka yang dilindungi di dunia dan masih hidup alami di hutan TNWK di Lampung.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara