Jakarta, Aktual.com — Lima nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diajukan Jaksa Agung, HM Prasetyo, kembali dapat kritikan. Dua dari lima nama tersebut, disinyalir bermasalah dan memiliki catatan kelam.‎ Sementara untuk tiga capim KPK yang disodorkan dari Kejaksaan ‎sama sekali tidak memiliki catatan prestasi di institusinya.‎

Demikian disampaikan, aktivis Pengiat Hukum asal Sumatera Utara, Marwan Dalimunthe,Selasa (30/6). Ia mengkritik hadirnya sosok Jasman Panjaitan. Menurut dia, Jasam sama sekali tak layak masuk bursa calon pimpinan lembaga antirasuah tersebut.

“Karennya, kami mendesak Jasman sadar diri dan mundur dari pencalonan,” ujar dia.

Penolakan, lantaran kinerja Jasman yang diduga tidak jelas dalam menangani kasus DL Sitorus di Register 40 Padang Lawas.

“Ada dugaan kalau lahan perkebunan DL Sitorus di areal register 40 itu sudah dibagi-bagi aparat penegak hukum khususnya pihak Kejaksaan selaku eksekutor. Belum lagi sisa kasus Asian Agri yang sampai kini mangkrak dan sarat permainan. Keterlibatan Pak Jasman Panjaitan bisa di telusuri di situ, khususnya di Perkebunan Raja Garuda Mas di Sumut,” tegasnya.

Menurutnya, yang menangkap DL Sitorus dari Hotel Siantar beberapa tahun lalu, salah satunya adalah Jasman Panjaitan.

“Besar dugaan adanya permainan duit hingga sempat berlarut-larutnya kasus tersebut hingga kini. Jangan kotori KPK dengan keberadaan oknum jaksa seperti itu. Bisa-bisa KPK jadi lahan baru para oknum jaksa korup. Apalagi selama beberapa tahun ini laporan masyarakat soal korupsi tak ada lagi ke Kejaksaan, semua ke KPK. Kecuali laporan rekayasa para oknum LSM bekerja sama dengan pihak Kejaksaan,” paparnya.

“Jangan pilih capim KPK asal kejaksaan agung jika track recordnya miliki banyak masalah,” tandasnya.

Terpisah Kepala pusat kajian hukum dan HAM Nusantara (Puskamra), Hilal Ramadhan, menyatakan sosok capim KPK dari kejaksaan haruslah yang pernah berpengalaman berdinas di KPK ataupun memiliki prestasi yang bagus.

“Kan ada mantan Direktur Penuntutan Komisi Pemberantasan Korupsi, Feri Wibisono,Warih Sardono,Chuck Suryosumpeno yang sangat paham tentang pemulihan aset dan Jan Maringka. Mereka orang-orang pintar dengan integritas tinggi. Saya yakin mereka pasti tahu anatomi KPK,” kata Hilal.

Ia menambahkan, dari lima capim yang diajukan Jaksa Agung, dinilai belum ada prestasi korps Adhyaksa. “Contoh saja prestasi Feri yang pernah menjadi Kajati Banten, diantaranya menangkap pengusaha yang dekat dengan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, yakni Ratu Irma Suryani, karena ‎terlibat dugaan korupsi Program Peningkatan Drainase Primer Kali Parung, Kota Serang, yang bernilai Rp 5.649.721.000,” bebernya.

“Feri, Warih, Chuck dan Jan punya keberanian dalam menegakkan hukum tanpa ada rasa takut adanya tekanan politik. Itu yang dibutuhkan KPK saat ini!” tukasnya.‎

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby