Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman (tengah) bersama Paslon Capres - Cawapres no urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta Paslon Capres - Cawapres no urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebelum debat penyampaian visi misi saat acara debat capres di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1). debat pertama dua calon presiden dan calon wakil presiden ini memaparkan visi dan misinya tentang isu penegakan hukum, korupsi, HAM dan terorisme. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, aktual.com – Sejumlah aktivis dan pemerhati tidak berharap banyak isu lingkungan akan panas diperdebatkan oleh pasangan calon presiden-calon wakil presiden dalam debat kedua yang akan digelar pada Minggu (14/2).

“Kalau melihat tema debat dan penguasaan topik oleh kandidat, sepertinya isu energi dan pangan (yang akan ramai didebatkan),” kata Direktur Eksekutif Yayasan Madani Berkelanjutan Teguh Surya yang dihubungi di Jakarta, Kamis (14/2).

Situasinya, menurut dia, akan seperti itu, karena terlihat dari dokumen tertulis (visi dan misi) maupun narasi pilpres dalam lima bulan terakhir.

“Jadi tidak bisa kita berharap banyak,” kata dia.

Menurut dia, pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berpotensi untuk dibahas dalam debat capres karena hal itu “jualan” keberhasilan petahana dan ancaman El Nino 2019. Selain itu, Teguh mengatakan isu Perhutanan Sosial sepertinya juga akan diangkat pasangan Capres-Cawapres 01 Joko Widodo-Ma ruf Amin.

Akan tetapi, katanya, bukan menjadi bahan perdebatan karena populis.

“Bisa jadi pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno bisa juga punya ide yang sama,” katanya.

Berkaca pada visi dan misi tertulis, Teguh optimistis pasangan Capres-Cawapres 02 Prabowo-Sandi akan mengangkat isu energi, dengan ide kebun arennya. Manajer Kampanye Keadilan Iklim Eksekutif Nasional Walhi Yuyun Harmono mengatakan secara umum kedua capres-cawapres masih menempatkan isu lingkungan secara parsial.

Ia menilai berdasarkan visi dan misi, Capres-Cawapres Prabowo-Sandi malah menganggap kalau sudah mengatakan jika berwawasan lingkungan berarti sudah cukup, karena hal itu sudah dianggap progresif. Ia menyebut pasangan itu belum sampai berbicara soal mengintegrasikan isu lingkungan pada rencana pembangunan nasional.

“Tapi sepertinya di (Capres-Cawapres) 01 ada ke arah itu. Jadi, mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi dan daya dukung daya tampung lingkungan dalam visi dan misinya, sedangkan yang (Capres-Cawapres, red.) 02 belum,” katanya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin