Tenda Perjuangan Tolak Pabrik Semen Rembang Dibakar (istimewa)

Yogyakarta, Aktual.com – Kecaman dilontarkan berbagai pihak atas tindakan pembakaran tenda perjuangan petani yang menolak pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah, oleh puluhan oknum yang diduga pekerja PT Semen Indonesia.

Heronimus Heron dari forum Jogja Darurat Agraria (JDA) menyatakan bahwa sikap JDA sendiri sama dengan sikap dari Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK).

“Kami mengecam penyebaran teror dengan intimidasi sampai ke pembakaran. Meminta penjelasan Gubernur Jateng dan penyelidikan transparan dari polisi maksimal 1 minggu dari kejadian,” ujarnya, Sabtu (11/2).

Ia pun meminta orang-orang yang khawatir kehilangan pekerjaan akibat penyegelan pabrik atau malah membela pabrik karena dibayar untuk menyerang saudara-saudaranya, agar segera insyaf.

Senada, Direktur LBH Yogyakarta, Hamzal Wahyudin, turut mengecam tindakan premanisme yang dilakukan pada Jumat malam (10/2) sekitar pukul 19.50 WIB itu.

“Ini tidak bisa dibiarkan tanpa ada penegakan hukum terhadap para pelaku dan juga kalau nanti ditemukan ada dugaan keterlibatan perusahaan di balik pembakaran tersebut maka selayaknya untuk diberi sanksi,” kata dia.

Hamzal menilai, tindakan warga Kendeng yang menutup perusahaan adalah sudah sah secara hukum menyusul putusan PK dari MA. Hal ini dilakukan lantaran pemerintah selama ini tidak dapat menegakkan aturan yang semestinya.

Sementara itu, Dodok Putera Bangsa dari forum Warga Berdaya dengan tegas mengatakan tindakan tersebut merupakan aksi biadab. “Sederhana, usut tuntas pelaku biadab yang membakar tenda dan mushola ibu-ibu Kendeng,” tegasnya.

Tidak lupa Dodok pun menyampaikan solidaritas untuk perjuangan rekannya di ForBali, ia menuntut pembebasan dua orang aktivis yakni I Gusti Putu Dharmawijaya dan I Made Jonantara alias De Jhon.

Laporan: Nelson Nafis

Artikel ini ditulis oleh:

Nelson Nafis
Nebby