Pengetatan penjagaan dlakukan sehari setelah terjadii pelemparan bom molotov di Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar terkait isu kekerasan yang terjadi terhadap etnis Rohingya. AKTUAL/Munzir

Sukabumi, Aktual.com – Aktivitas warga di objek wisata Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mulai dibatasi hingga pukul 16.00 WIB guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.

“Setelah itu tidak diperbolehkan kembali adanya kegiatan apalagi sampai yang bisa mengundang kerumunan,” kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami sebagaimana ketentuan tercantum dalam Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 41 Tahun 2021, Selasa (29/6)

Selain pembatasan jam operasional objek wisata, dalam Perbup Sukabumi tersebut juga diatur tentang kapasitas kunjungan yang hanya diperbolehkan diiisi oleh wisatawan/pengunjung sebanyak 50 persen dari total kapasitas lokasi wisata.

Jika terjadi pelanggaran maka tim Satgas Percepatan Penangan Covid-19 dan petugas gabungan lainnya yang terkait dalam penanganan penyebaran virus mematikan ini bisa membubarkan acara atau kegiatan di lokasi wisata.

Selain objek wisata, untuk aktivitas hotel maupun penginapan bisa dilaksanakan secara normal, namun jumlah pengunjung atau tamu hotel dibatasi hanya 50 persen dari fasilitas layanan hotel dan pegawai maupun pengelola hotel harus menolak tamu jika kapasitasnya sudah mencapai kuota yang ditentukan.

Antisipasi terjadinya lonjakan pengunjung atau wisatawan yang biasanya terjadi pada libur akhir pekan, pihaknya juga berkoordinasi dengan petugas keamanan dari unsur TNI dan Polri untuk melakukan pengawasan dan pemantauan agar tidak terjadi kerumunan.

Hal itu, seperti yang dilakukan Satuan Lalu Lintas Polres Sukabumi dengan memutar balik wisatawan yang menggunakan kendaraan bak terbuka yang hendak masuk kawasan objek wisata Unesco Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu.

Setiap pengunjung atau wisatawan maupun tamu hotel wajib menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan tidak berkerumun, sementara untuk pengelola objek wisata dan hotel/penginapan wajib menyediakan kelengkapan sarana untuk menunjang protokol kesehatan seperti penyanitasi tangan.

“Pembatasan tersebut untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, apalagi objek wisata merupakan lokasi rawan penyebaran virus ini. Ditambah, masih ditemukan adanya wisatawan yang melanggar protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker ataupun berkerumun,” katanya.

Dalam menegakkan peraturan ini, Marwan mengatakan Pemkab Sukabumi mendapatkan dukungan dari unsur Dandim dan Kapolres Sukabumi dalam melakukan monitoring dan pengawasan pelaksanaan PPKM.

“Antisipasi penyebaran Covid-19 merupakan tanggung jawab semua pihak, bukan hanya pemerintah maupun aparat keamanan, tetapi seluruh elemen masyarakat,” katanya.

Dia mengimbau warga disiplin menerapkan protokol kesehatan di manapun berada serta jangan menganggap remeh virus mematikan tersebut demi keselamatan bersama.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara