Jakarta, Aktual.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise mengatakan kasus pencabulan anak dan kekerasan terhadap perempuan banyak sekali terjadi di Indonesia.

Kata Yohana di tahun 2016 saja, dari laporan kepolisian unit perempuan dan anak dan pusat pelayanan terpadu perempuan dan anak tercatat ada 5.769 kasus pencabulan anak.

Lalu apa tindakan Kementerian PP dan PA untuk menghadapi fenomena mengejutkan itu? Yohana menjawab, akan mengumpulkan dan merapikan data tersebut. Kata dia biar lebih pasti.

Upaya lain, jalankan tiga program unggulan. Apa program unggulan itu? “Pertama, menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kata dia, di Jakarta, Selasa (3/5). Selain itu, kementerian juga berusaha memberantas human trafficking, perdagangan manusia yang mana korban adalah perempuan dan anak.

Diketahui, 4 April lalu lalu mencuat kasus tragis meninggalnya YN, siswi SMP di Bengkulu. Dia ditemukan tewas dengan kondisi jenazah sudah membusuk dalam keadaan terikat dan nyaris telanjang. Sebelum kematiannya, ternyata korban diperkosa oleh 14 remaja sepulang sekolah.

Polres Rejang Lebong, Bengkulu, yang menangani kasus ini berhasil membekuk ke-12 pelaku. Dua masih buron. Berinisial De (19), To (19), dan Da (17). Ketiga warga Desa Kasie Kasubun, Padang Ulak Tanding, itu ditangkap pada Jumat (9/4/2016). Lalu Su (19), Bo (20), Fa (19), Za (23), Fe (18), Al (17), Su (16), dan Er (16).

Kasus ini menyorot perhatian dari netizen. di twitter muncul tagar #NyalaUntukYuyun. Sebagai bentuk perlawanan dan solidaritas terhadap YN.

Sementara itu, manajer program Cahaya Perempuan Women Crisis Center, Juniarti, berpendapat dengan kejadian ini sudah seharusnya daerah Rejang Lebong, Bengkulu diberlakukan darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak. Pasalnya, sepanjang 2016 saja sudah ada 36 kasus kekerasan anak dan perempuan. Sedangkan di 2015 ada 84 kasus.

Artikel ini ditulis oleh: