Jakarta, Aktual.com — Di tengah perlambatan ekonomi yang masih terjadi, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) optimis bisnis menara ke depan.
Apalagi memang pihaknya sudah memenangkan tender untuk mengakuisisi 2.500 tower milik PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada Maret 2016 lalu dengan nilai transaksi Rp3,568 triliun.
“Untuk bisa mengakuisi tower XL itu, kami saat ini tengah menjajaki pinjaman dari bank, tentu dalam jumlah besar,” tukas Wakil Presiden Direktur TOWR, Adam Gifari, di Jakarta, Jumat (20/5).
Pinjaman dari bank memang direncanakan sangat mayoritas, sisanya tinggal ditambah dari kas internal. Makanya dalam RUPS tahun ini, pemegang saham menyepakati untuk tidak membagi dividen 2015 karena laba itu ditahan untuk membiayai akuisisi tersebut.
Adam memastikan, pinjaman dari bank itu mencapai Rp3 triliun. Namun, pinjaman sebesar itu ternyata bukan berasal dari sindikasi melainkan hanya dari satu bank.
“Kami belum mau sebut nama bank itu. Yang jelas utu bank lokal. Tinggal ditandatangani kontraknya saja,” papar dia.
Sementara sisanya, Rp568 miliar berasal dari kas internal. Dalam laporan keuangan per 31 Desember 2015 TOWR mencatatkan kas Rp2,9 triliun dan laba bersih Rp2,958 triliun.
Dengan tambahan menara baru itu, pihaknya optimis bisnis perusahaan akan semakin bertumbuh dengan tingkat sewa yang semakin tinggi. Apalagi kalau kinerja perusahaan operator membaik, maka kinerja perusahaan juga terdampak positif.
“Kami sih targetkan akan banyak pendapatan dari tambahan menara ini,” tegasnya. Namun pihaknya, belum berani memastikan nominal dan presentasi pertumbuhan yang pasti.
Hingga akhir 2015, jumlah menara TOWR mencapai 12.237 menara ready for installation (RFI) dengan 21.038 penyewa. Selama 2015, perserian berhasil menambah sebanyak 642 menara atau meningkat 5,5 persen dari tahun sebelumnya.
“Jumlah penyewa kami bertambah sebanyak 900 penyewa atau meningkat 4,5 persen dibanding tahun sebelumnya,” pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan