Tujuan utama perjalanan hati adalah hal yang suci, yaitu Allah Swt. yang Maha Suci. Untuk itu perjalanan ini membutuhkan kesucian baik jasmani maupun rohani.
Hadas berupa kelalaian ini harus dihilangkan dengan prosedur yang benar, bertahap, serta tidak boleh terburu-buru, sehingga hatinya akan benar-benar hadrat (hadir) untuk Allah Swt.
Menurut Ibnu Ajibah, ada tiga jenis kehadiran: kehadiran hati (hadrat al-qulub), kehadiran roh (hadrat al-arwah), dan kehadiran batin yang paling terdalam yang disebut rahasia rohaniah (hadrat al-asrar).
Kehadiran hati pada level pertama (hadrat al-qulub) adalah sebutan bagi orang-orang yang sedang memulai perjalanan tasawwuf. Mereka ini disebut “al-sairin”.
Level kedua yaitu kehadiran roh (hadrat al-arwah) yaitu kehadiran yang dicapai oleh orang-orang yang mulai mampu melihat kilatan-kilatan rahasia ketuhanan, orang-orang yang disebut dengan “al-mustasyrifin”.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid