Jakarta, Aktual.com – Syekh Ibnu Athaillah Assakandary berkata:
أَمْ كَيْفَ يَرْجُو أَنْ يَفْهَمَ دَقَائِقَ الأَسْرَارِ وَهُوَ لَمْ يَتُبْ مِنْ هَفَوَاتِهِ
Artinya: “Lalu bagaimana hati dapat memahami rahasia-rahasia ketuhanan terdalam, padahal ia belum bertaubat dari kesalahan-kesalahannya?”
Hikmah ini masih dalam rangkaian tetralogi pembahasan mengenai hijab-hijab hati yang dapat menghalanginya menerima cahaya dan rahasia-rahasia ketuhanan.
Pada pembahasan sebelumnya, Syekh Ibnu Athaillah menganalogikan hijab hati seperti hadas besar (junub kelalaian) yang harus disucikan sebelum melakukan ibadah kepada Allah Swt.
Dalam pembahasan ini Syekh Ibnu Athaillah berbicara tentang taubat hati sebagai jalan untuk membuka rahasia-rahasia ketuhanan tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid