Taubat sendiri dapat diartikan sebagai proses kembali ke sebuah kesadaran, walaupun hanya untuk sementara waktu.
Pertaubatan seorang hamba dari suatu kealpaan entah itu disebabkan karena dosa atau kelalain hati dari tujuan selain Allah Swt., merupakan pintu masuk untuk menyingkap rahasia-rahasia Allah Swt.
Melakukan kesalahan dan berbuat dosa merupakan hal yang sangat manusiawi, tidak seorangpun yang terlepas dari dosa selain para Nabi dan Rasul. Namun, yang membedakan adalah apakah ia menyadari akan kealpaan tersebut dan segera kembali dengan taubatnya kepada Allah Swt atau tidak?
Jika Allah Swt. menginginkan kebaikan dari seorang hamba, maka Allah Swt. akan memberikan kemampuan baginya untuk melakukan pertaubatan. Ini seperti substansi syair Abu Nawas yang sangat terkenal:
فَهَبْ لِيْ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبِيْ فَإِنَّكَ غَافِرُ الَذَّنْبِ العَظِيْمِ
Artinya: “Maka, berikanlah kepadaku kemampuan untuk bertaubat, sesungguhnya Engkau Penghapus dosa-dosa besar.”
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid