Jakarta, Aktual.com — Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Noviandri menyesalkan adanya upaya dari Direksi PT Pertamina (Persero) menunda-nunda penyelengaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Padahal menurut Noviandri saat ini kondisi perusahan sedang mengalami banyak permasalahan yang tak kunjung terselesaikan hingga diperlukan transformasi yang lebih cepat.
Adapun salah satu persoalan yang menurutnya penting untuk segera diselesaikan yakni mengenai dana pensiun yang mengendap di tangan emiten.
“Dana pensiun ini ada Rp1,5 triliun yang tertahan di emiten. Ini harus diselesaikan. Tapi Federasi melihat Direksi selalu menunda RUPS. Mengapa selalu ditunda,” tanya Noviandri saat pengukuhan pengurus FSPPB di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (26/4).
Menanggapi hal itu, dalam kesempatan yang sama Direktur Pertamina Dwi Soetjipto berjanji akan membahas hal ini bersama jajaran anggota direksi lainnya. Selain itu Dwi juga mengundag bagi pekerja perseroan yang tidak puas, untuk menemuinya secara langsung.
“Hal-hal terkait dengan pertanyaan-pertanyaan, itu tentu tidak akan saya jawab satu per satu. Nanti ada tim yang akan membahas. Kalau tidak puas silakan temui saya,” ungkap Dwi .
Adapun hal lainnya, menyangkut turunnya harga minyak dunia, walaupun menekan kondisi keuangan perusahaan namun Dwi berjanji kepada FSPPB tidak akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Namun dia akan menerapkan kebijakan efisiensi dari sektor lainnya. “Ruang efisiensi lainnya dari proses bisnis masih banyak,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan