Indikator risiko utang pada bulan Agustus 2017 masih terkendali, dengan rasio variable rate berada pada level 10,9% dan refixing rate pada level 19%. Porsi utang dalam mata uang asing berada pada level 41,2%, sedangkan average time to maturity (ATM) berada pada level 8,8 tahun.
Di sisi lain, indikator jatuh tempo utang dengan tenor hingga 5 tahun naik dari 38,9% menjadi Rp39,2% dari total outstanding utang. “Dalam pengelolaan risiko utang, pemerintah senantiasa melakukannya dengan hati-hati dan terukur. Termasuk juga menjaga risiko pembiayaan kembali, risiko tingkat bunga, dan risiko nilai tukar dalam posisi yang terkendali.”
Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Wisnu