Warga melakukan isi ulang pulsa listrik di salah satu perumahan, Jakarta, Senin (30/11). Tarif listrik pelanggan rumah tangga berdaya 1.300 VA dan 2.200 VA pada Desember 2015 akan mengalami kenaikan sebesar 11,6 persen dibandingkan November 2015 menyusul pemberlakuan mekanisme penyesuaian tarif kedua golongan tersebut oleh PLN. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww/15.

Jakarta, Aktual.com – DPW Partai Keadian Sejahtera Kepulauan Riau menolak rencana PT PLN Batam menaikkan tarif listrik golongan rumah tangga.

“Sikap ini wajib dijalankan oleh seluruh wakil rakyat di Fraksi PKS,” kata Ketua DPW PKS Kepri, Raden Hari Tjahyono di Batam, Minggu (18/12).

PKS, kata dia, meminta dengan lima alasan meminta PT Bright PLN Batam menunda rencana menaikkan tarif dasar listrik sebesar 47 persen.

Alasan pertama adalah kondisi perekonomian masyarakat Kota Batam yang terus mengalami penurunan akibat melemahnya sektor industri galangan kapal hingga melakukan pengurangan karyawan.

“Secara umum kondisi perekonomian sedang tidak baik. Dalam kondisi seperti ini justru harus berempati bukan malah membebani masyarakat,” katanya.

Faktor kedua adalah pelayanan terhadap pelanggan masih belum maksimal dilakukan oleh pihak PLN Batam, salah satunya masih kerap melakukan pemadaman bergilir.

“Pada sisi lain PLN juga kurang transparan. PLN harus jujur dengan kondisi keuangannya. PLN harus berani membuka laporan keuangannya ke publik. Kalau alasan PLN Batam meminta kenaikan karena mengalami kerugian, apa betul telah terjadi kerugian?,” kata Raden.

Alasan selanjutnya, kata dia, adalah hasil serap pendapat masyarakat yang menginginkan agar PLN menunda penaikan tarif listrik.

“PKS melalui struktur dan anggota dewannya menggelar ‘hearing’, baik secara tatap muka maupun melalui sosial media terkait dengan persoalan rencana kenaikan PLN. Hasilnya mayoritas masyarakat menolak adanya kenaikan tarif jika dilakukan saat ini,” kata dia.

Faktor keempat yang melatarbelakangi penolakan kenaikan tarif adalah ada kekhawatiran turunnya daya beli masyarakat.

“Hal ini dikarenakan kebutuhan listrik merupakan hajat hidup masyarakat banyak. Jika naik dampaknya akan sangat dirasakan masyarakat,” kata Raden.

Sebelum meminta kenaikan, PKS mengajak PLN untuk melakukan langkah-langkah efisiensi dan melakukan upaya untuk menutupi kebocoran-kebocoran.

Terakhir, kata dia, dibutuhkan peran semua pihak yang independen untuk menilai sehingga muncul terobosan baru dengan alternatif pengelolaan energi ke depan yang tidak berpusat pada satu provider.

“Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, kami minta agar kenaikan tarif bisa ditunda,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka