Sejumlah massa menggelar aksi " Save Aleppo Suriah " di Bunderan HI, Jakarta, Minggu (8/5/2016). Dalam aksinya mereka protes keras atas serangan Rusia terhadap Kota Aleppo, Suriah yang memakan banyak korban sipil.

Jakarta, Aktual.com – Tragedi kemanusiaan akibat konflik bersenjata di Aleppo Suriah menjadi sorotan dunia. Pasalnya korban jiwa rakyat sipil bergelimpangan. Bahkan Sekjen PBB Ban Ki Moon berujar bahwa yang terjadi di Aleppo jauh lebih buruk dari rumah jagal.

Komisi HAM Persatuan Bangsa-Bangsa mendapatkan laporan bahwa yang terjadi adalah eksekusi atau pembantaian warga sipil. Keprihatinan mengalir dari berbagai belahan dunia, tak terkecuali dari Indonesia.

Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/12), menyatakan turut merasakan duka dan kepedihan mendalam atas tragedi kemanusiaan penghancuran dan pembunuhan warga sipil di kota Aleppo. Duka dan kepedihan yang juga dirasakan oleh sebagian besar rakyat Indonesia yang mengikuti kabar seputar tragedi tersebut melalui media.

“Apa yang terjadi di Aleppo sangat menyedihkan. Kotanya hancur, rakyat sipil yang sebagian besar terdiri dari perempuan, orang tua, dan anak-anak tak berdosa menjadi korban. Sementara ribuan lainnya dalam kondisi memprihatinkan, minim makanan, air, dan kebutuhan medis untuk bertahan hidup. Aleppo darurat intervensi kemanusiaan,” kata Jazuli.

Rakyat Indonesia, sebagian besar mengikuti viral sosial media yang berisi kengerian dan kehancuran Aleppo, juga testimoni dan harapan bantuan dunia dari warga Aleppo yang seolah menjadi pesan terakhir dari mereka.

“Mewakili perasaan sebagian besar rakyat Indonesia, Fraksi PKS mengetuk dan mendorong Pemerintah RI untuk aktif melakukan diplomasi internasional agar PBB dan badan dunia lainnya segera melakukan intervensi kemanusiaan di Aleppo sesegera mungkin,” terangnya.

Secara bilateral, kata Jazuli, Fraksi PKS meminta Pemerintah menekan Suriah dan negara-negara terkait seperti Rusia melalui Duta Besarnya di Jakarta agar menghentikan tragedi kemanusiaan di Aleppo, melakukan genjatan senjata, dan membuka pintu untuk bantuan kemanusiaan. Apalagi hal ini telah menjadi keprihatinan masyarakat dunia dan rakyat Indonesia khususnya.

Menurut Anggota Komisi I ini, langkah diplomasi Indonesia sangat strategis sebagai negara mayoritas muslim dimana rakyatnya memiliki rasa solidaritas kemanusiaan yang luar biasa. Indonesia bisa menjadi yang terdepan dalam menggalang solidaritas negara-negara dunia untuk bantuan kemanusiaan Aleppo.

“Beribu ungkapan kesedihan dan doa bahkan penggalangan dana bantuan untuk Aleppo dilakukan oleh rakyat Indonesia. Ini bentuk solidaritas yang luar biasa dan menjadi modal besar bagi diplomasi Indonesia untuk menghentikan tragedi kemanusiaan di sana, selain tentu saja karena amanat dan perintah konstitusi kita,” demikian Jazuli.

(Laporan: Novrizal)

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Eka