Jakarta, Aktual.co — Alex Tirta, resmi menggantikan posisi Icuk Sugiarto sebagai Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Pengprov PBSI) DKI Jakarta, setelah ditetapkan secara aklamasi pada Musorprovlub PBSI di Jakarta, Selasa (10/3).

Ketua Pengcab PBSI Jakarta Utara tidak perlu bersaing dengan calon lain dalam pemilihan, karena empat Pengcab PBSI yang hadir yaitu Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat, semuanya memberikan dukungan.

Sebenarnya, pemilik suara pada Musorprovlub PBSI DKI Jakarta itu ada enam. Hanya saja, dari Pengcab Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu tidak hadir meski oleh pihak panitia telah diundang secara resmi.

“Musorprovlub PBSI DKI Jakarta tetap sah karena sudah dihadiri oleh 2/3 pemilik suara yang hadir,” kata caretacer Ketua Pengprov PBSI DKI Jakarta, Umbu S Samapaty di sela pelaksanaan Musorprovlub.

Penggantian Ketua Pengprov PBSI DKI Jakarta ini terjadi setelah PP PBSI memberhentikan ketua yang lama yaitu Icuk Sugiarto, karena dinilai melakukan beberapa pelanggaran yang salah satunya tidak melantik kepengurusan Pengcab PBSI Jakarta Timur meski mekanisme pemilihannya sudah benar.

Akibat hal tersebut, akhirnya pelantikan diambilalih oleh PP PBSI. Namun, Icuk Sugiarto yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua KONI DKI Jakarta itu tetap tidak mengakui bahkan salah satu legenda bulu tangkis Indonesia itu melantik kepengurusan Pengcab PBSI Jakarta Timur versi lain.

Sementara itu ketua terpilih yaitu Alex Tirta mengaku akan segera bekerja terutama dalam menyusun kepengurusan Pengprov PBSI DKI Jakarta periode 2015-2019. Hal ini dilakukan demi mendukung program yang ditawarkan.

“Pembenahan organisasi sangat penting. Kami akan menempatkan orang-orang yang sesuai dengan kompetensinya dalam kepengurusan ini. Kami juga fokus dalam transparansi keuangan,” katanya usai Musorprovlub.

Pemilik Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Exist itu mengatakan, khusus untuk program pihaknya akan fokus dalam peningkatan prestasi bulu tangkis Indonesia melalui pembinaan yang berjenjang serta memperbanyak kejuaraan.

“Jakarta adalah tolak ukur perkembangan prestasi atlet di Indonesia. Makanya kita harus bisa memaksimalkan potensi-potensi yang ada. Yang jelas para atlet harus banyak turun dikejuaraan yang berkualitas,” katanya menambahkan.

Artikel ini ditulis oleh: