Jakarta, Aktual.com – Direktur Utama PT Melati Technofo Indonesia Esa Fahmi Darmawansyah membeberkan siapa otak kasus dugaan suap proyek pengadaan satelit monitoring dan drone di Badan Kemananan Laut (Bakamla). Staf khusus Kepala Bakamla, Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi disebut sebagai pihak yang menggiring proyek bernilai ratusan miliar tersebut.
“Fahmi Habsyi yang awalnya ajak ada pekerjaan di Bakamla. Kalau ngga salah di kantor saya. Dia menyakinkan kalau dia di Bakamla banyak kenal orang,” ujar Fahmi menceritakan awal mula proyek tersebut digiring, di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Rabu (24/1).
Fahmi menceritakan, saat itu Ali Fahmi yang disebut-sebut sebagai kader PDIP itu berusaha meyakinkan dirinya kalau memiliki informasi, utamanya pagu anggaran pengadaan satelit monitoring dan drone di Bakamla. Ali Fahmi saat itu pula meyakinkan kalau proyek tersebut dapat diraih.
“Setelah pertemuan beberapa kali difolow up sama Adami sama Hardy. Untuk drone Rp 500 miliar berapa, sama setelit monitoring Rp 400 miliar sekian,” ujar suami Inneke Koesherawati itu.
Namun sambung dia, guna merealisasikan proyek itu didapat, Ali Fahmi menyampaikan soal fee pemulus. Termasuk alokasi jatah untuk sejumlah pihak. Besaran fee tersebut pun dikatakan Fahmi berganti-ganti, mulai dari 15 sampai 20 persen.
“Berubah-ubah (besaran fee),” kata dia.
Fahmi selanjutnya memenuhi permintaan Ali tersebut. Ia menyerahkan uang sebesar Rp24 miliar, yang lantas didistribusikan Ali ke sejumlah pihak termasuk pengalokasian untuk sejumlah anggota DPR.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby