Jakarta, Aktual.com – Ratusan pemuda yang tergabung Aliansi Pemuda Anti Korupsi kembali menggelar aksi unjuk rasa di Gedung KPK, Jakarta Selatan.
Mereka menuntut agar KPK segera melakukan penyelidikan atas kasus dugaan mahar yang diberikan Sandiaga Uno kepada PKS dan PAN untuk memuluskan jalannya sebagai cawapres berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Kordinator aksi Irpan Saripudin mengatakan, sejatinya transaksi uang dalam pemilihan Presiden merupakan fakta terseretnya demokrasi menjadi milik orang-orang berduit, kasus mahar politik uang dengan membeli dukungan dan rekomendasi partai politik seperti kasus mahar Rp 500 M yang diutarakan Andi Arief.
“Karena itu instrumen kelembagaan perlu melacak dan menyidik secara obyektif, hukum harus menjadi panglima, agar isu-isu politik tidak menggerogoti agenda pemberantasan korupsi,” ujar Irpan disela-sela aksinya, Jumat (24/8).
KPK, kata dia, sebagai tumpuan pemberantasan korupsi mesti pro aktif dalam menelusuri informasi indikasi suap menyuap tersebut, segera panggil Sandiaga Uno dan pihak-pihak yang disebutkan namanya oleh Andi Arif itu.
Apalagi lagi kata dia, posisi Sandiaga Uno saat itu masih aktif sebagai pejabat negara. KPK tidak boleh berdiam diri dengan alasan menunggu laporan masyarakat, sistem di KPK canggih dan tentu saja bisa membongkar mega skandal yang sangat bisa merusak sistem politik di Indonesia.
“Jangan biarkan demokrasi kita dibeli oleh uang dan menyerah pada kuasa kapital, demokrasi kita harus berdiri dengan nilai-nilai luhur yang menjunjung tinggi nilai keadaban, dan mahar atau suap menyuap dalam kasus pemilihan Wakil Presiden itu adalah titik paling tidak beradab dari demokrasi kita,” ujar dia.
Aksi massa di gedung KPK itu berlangsung damai. Sejumlah personel kepolisian dari Polres Jakarta Selatan menjaga jalannya aksi unjuk rasa tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara