Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi VII DPR, Satya Widya Yudha tidak menerima alasan PT Pertamina (Persero) yang mengatakan penyebab shutdown unit kilang dikarenakan usia kilang yang sudah tua. Pasalnya Peremajaan kilang sudah sejak dulu menjadi prioritas dalam pembahasan dengan DPR.
“Lho kan memang sudah banyak dilakukan peremajaan seperti di Cilacap, Balikpapan, Cirebon. Bahkan diresmikan pak Wapres juga. Revitalisasi ini kan sudah dilakukan sejak lama,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Wira Yudha, di Jakarta, Selasa (24/1).
Lebih lanjut dia merasa pernyataan Pertamina yang membesar besarkan kerugian tersebut dengan beralih usia kilang, tindakan itu merupakan sikap yang tidak etis.
“Menurut saya tidak fair. Aneh kalau Pertamina baru ngomong sekarang soal kilang tua dan banyak maintenance sampai rugi besar. Nggak etis,” tandasnya.
Sebelumnya Pertamina mengakui mengalami kerugian potensi pendapatan sebesar USD 70 juta atas kerusakan Unit-Unit kilang sebanyak 35 kali sepanjang kinerja tahun 2016.
Direktur Pengolahan Pertamina, Toharso menjelaskan, terjadinya shutdown itu disebabkan fasilitas kilang yang sudah berumur dan perawatan yang tidak tepat pada waktunya. Dalam artian masa perawatan mengalami penundaan.
“Sepanjang tahun 2016 ada 35 kali shutdown. Kurang lebih potensi lose (rugi) sekitar USD 70 juta,” kata Toharso di Gedung Pertamina Jakarta Pusat, Selasa (24/1).
(Laporan: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka