Sigi, Aktual.com – Listrik di sejumlah desa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah hingga kini belum normal karena masih dalam perbaikan oleh petugas dan relawan PLN yang didatangkan dari berbagai daerah di Tanah Air.

Djafar (47), seorang warga Desa Lolu, Kecamatan Sigibiromaru, Jumat membenarkan aliran listrik di desa itu dan beberapa desa lainnya hingga kini masih belum menyala.

Pada malam hari, desa yang terletak pada jalur Trans Sulawesi Palu-Napu tersebut gelap gulita pada malam hari.

Hal senada disampaikan Rudi, salah seorang warga Desa Jonoge, Kecamatan Sigibiromaru yang mengaku setiap malam pascagempa bumi hanya tidur di tenda bersama beberapa pengungsi lainnya tanpa adanya penerangan listrik.

Infranstruktur jalan, jembatan, listrik air bersih, jaringan telekomunikasi di Desa Jonouge hancur diterjang gempa bumi dan lumpur.

Jalur transporasi antara Jono Uge dan Desa Sidera putus total dan sama sekali belum diperbaiki oleh pemerintah.

Desa Jono Uge yang juga terletak di jalur Trans Sulawesi tersebut merupakan desa paling parah diterjang gempa bumi pada 28 September 2018, umumnya rumah penduduk rusak berat dan hancur.

Tidak ada satupun rumah penduduk di desa itu yang kokoh berdiri. “Sebagian terkubur lumpur dan sebagian lagi hancur dan rusak berat,” katanya.

Bahkan ada satu lokasi yakni Dusun II, seluruh bangunan rumah, kios dan tokoh hilang tanpa bekas. Badan jalan sekitar tiga kilometer yang menghubungkan Desa Jono Uge dan Sidera hilang entah kemana.

Ia berharap PLN secepatnya memperbaiki tiang dan jaringan listrik agar masyarakat bisa kembali beraktivitas terutama pada malam hari.

Apagli tambahnya, gempa susulan masih saja terjadi setiap hari dan membuat masyarakat tidak tenang. “Tapi kalau ada listrik malam hari warga tidak akan was-was,” ujarnya.

Manager PLN Area Palu, Abbas Saleh membenarkan aliran listrik di wilayah itu belum normal, karena hampir seluruh tiang dan jaringan listrik roboh dan putus diterjang gempa bumi.

“Kita terus berupaya memulihkan aliran listrik agar semua desa terdampak gempa bisa menikmati penerangan listrik PLN,” kata dia.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan