Namun menurutnya, sosok kakek yang tutup usia menjelang usia 93 tahun pada tahun ini juga memiliki sifat disiplin yang kuat dan selalu berusaha ditularkan ke semua orang.
Ia dikenang selalu mengingatkan semua orang untuk tidak berhenti belajar dan mencapai tujuan.
Sayangnya, lanjutnya sosok yang memiliki kiprah dalam dunia pendidikan Indonesia 40 tahun silam itu menurutnya memiliki kelainan jantung sejak lama hingga sempat terkena masalah kulit sampai akhir hayatnya.
“Saya tidak tahu, ini dalam kapasitas saya atau tidak bicara ini, tapi saya juga dokter yang sering mendampingi beliau, meskipun saya dokter bedah, saya biasa bersama dokternya juga bicara,” ungkap Dibjo.
Almarhum Daoed Joesoef dimakamkan secara militer oleh pasukan Gernisun Tetap Satu Jakarta, di Pemakaman Umum Giritama, Tonjong, Kabupaten Bogor, Rabu (24/1), pukul 14:50 WIB setelah mengalami perawatan di Rumah Sakit Mediatra Jakarta karena penyakit jantung.
Ant
Artikel ini ditulis oleh:
Antara