Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (FSP PPMI 98) melakukan aksi didepan gedung KPK, Jakarta, Senin (27/11/2017). Dalam aksinya buruh mendesak KPK untuk tangkap dan adili Yasona Laoly, Gamawan Fauzi, Ganjar Pranowo dan para koruproe E KTP 2,3 Triliun. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com- Ratusan mahasiswa menggelar aksi untuk memberi dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menuntaskas penanganan kasus tindak pidana korupsi (Tipikor) proyek pengadaan KTP elektronik.

Massa aksi itu berasal dari Aliansi Mahasiswa untuk Demokrasi (Almud). Almud menyatakan akan terus mengawal terus penangan perkara terhadap kasus mega korupsi KTP elektronik hingga tuntas dan memastikan KPK tidak tebang pilih.

“Kami Almud akan bergerak terus menerus. Semoga KPK tiddak Tebang pilih dalam menangani Kasus Mega Korupsi E-KTP,” kata Kordinator Aksi Agus Harta kepada Media melalui keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (28/11).

Masih dikatakan dia, KPK juga harus memproses terhadap sejumlah nama-nama anggota dewan yang diduga ikut menikmati uang dari proyek tersebut, termasuk dugaan keterlibatan Yasonna Laoly yang kini menjabat menteri hukum dan HAM.

“Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamongan Laoly disebut turut menerima uang korupsi pengadaan KTP elektronik tahun anggaran 2011-2012, sebesar 84 ribu dolar Amerika Serikat, atau sekitar Rp 1,1 miliar, untuk itu juga patut KPK memprosesnya,” papar dia.

“Kami juga meminta agar Presiden Jokowi mencopot segera Yasonna Laoly dari jabatannya di kabinet kerja. Dan bila memang KPK berani membongkar dan menyeret semua koruptor proyek e-KTP, maka itu dikatan KPK Hebat,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs