Lebak, Aktual.com — Penyaluran alokasi dana desa dari pemerintahan pusat dinilai dapat membebaskan desa terpencil di Kabupaten Lebak, Banten.
“Kami optimistis ke depan desa-desa terpencil sudah tidak ditemukan lagi melalui pembangunan yang dianggarkan ADD itu,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Lebak Rusito di Lebak, Minggu (7/2).
Saat ini, wilayah Kabupaten Lebak masuk kategori tertinggal di Tanah Air karena masih terdapat desa terpencil dengan kondisi infrastuktur sangat buruk, seperti jalan, jembatan, pendidikan dan kesehatan.
Selain itu juga tidak ada pelayanan air bersih juga belum tersentuh penerangan listrik serta angkutan transportasi.
Masyarakat yang tinggal di daerah itu tentu kehidupan ekonomi mereka semakin terpuruk juga tertinggal.
Untuk menghilangkan keterbelakangan tersebut diperlukan dana di antaranya anggaran ADD yang diluncurkan pemerintah pusat.
Penyaluran ADD tersebut bervariasi antara Rp900 juta sampai Rp1,4 miliar/desa, sehingga dapat menjembatani pembangunan infrastuktur di desa itu berdasarkan hasil musyawarah rencana pembangunan desa (Murenbangdes) setempat.
“Kami yakin anggaran ADD bisa membebaskan desa terpencil dan mereka bisa meningkatkan pendapatan ekonomi menjadi lebih baik,” ujarnya.
Namun, menurut dia, pengawasan anggaran ADD sangat diperlukan sehingga tepat sasaran untuk pembangunan desa.
Untuk mengawasi penggunaan anggaran ADD itu, selain melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait juga masyarakat, media dan perguruan tinggi.
Di samping itu juga aparatur desa dibekali penguatan kelembagaan aparatur desa juga peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kami yakin melalui pengawasan ini dapat dipantau kegunaan anggaran ADD agar tidak terjadi penyelewangan yang dilakukan oknum aparatur desa,” katanya.
Camat Sajira Kabupaten Lebak Ngajio mengatakan penyaluran anggaran ADD di wilayahnya tercatat 13 desa dengan menerima sebesar Rp900 juta/desa.
Penggunaan ADD tersebut dialokasikan pembangunan infrsatuktur dengan mengutamakan skala prioritas guna mendukung kesejahteraan masyarakat.
Di wilayahnya kondisi infrastuktur sangat buruk sehingga diproritaskan pembangunan jalan lingkungan, jembatan, pendidikan dan jaringan listrik serta pemenuhan air bersih.
“Kami terus mensosialisasikan ADD itu agar tepat sasaran guna kesejahteraan masyarakat, terlebih terdapat dua desa masih terpencil,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan